3 Tempat Wisata Candi yang Menarik di Dieng Wonosobo



Banyak tempat wisata yang menarik di Dieng dan sekitarnya yang memiliki pemandangan indah dan menyejukkan mata Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang terletak di Jawa Tengah, masih termasuk wilayah Kab. Banjarnegara dan Kab. Wonosobo. Lokasinya di sebelah barat kompleks Gunung Sindoro serta Gunung Sumbing.

Kawasan Dieng ini tidak hanya terkenal dengan wisata alamnya, akan tetapi ada juga wisata sejarah yang dikelola secara bersama dua kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Berikut ini adalah beberapa obyek wisata Dieng yang menarik dan dapat Anda jadikan sebagai tempat tujuan wisata atau rekreasi bersama keluarga dan kerabat terdekat.


Candi - Candi Bersejarah di Dieng


1. Candi Arjuna

Kompleks Candi Arjuna merupakan candi hindu tertua di Pulau Jawa yang diperkirakan dibangun pada tahun 809 M dan merupakan tempat pemujaan Dewa Siwa. Hal ini terlihat dari adanya Lingga dan Yoni di dalam candi utama, serta arca Dewi Durga, Ganesha, dan Agastya di relung-relung bangunannya.

Candi Arjuna terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara. Kompleks candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris bernama Van Kinsbergen pada tahun 1814. Berbeda dengan candi-candi lain yang sebagian besar ditemukan terpendam di dalam tanah, candi-candi di dataran tinggi Dieng ini pada waktu itu terendam air rawa-rawa. Proses pengeringan dimulai lebih dari 40 tahun kemudian. Entah siapa yang memberi ide, candi-candi ini kemudian diberi nama sesuai dengan nama-nama tokoh pewayangan oleh penduduk sekitar. Candi utamanya adalah Candi Arjuna, yang berhadapan dengan candi berbentuk memanjang dengan atap limasan yang sering disebut sebagai Candi Semar.

Di sebelah kirinya berdiri berjajar Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Puntadewa memiliki bentuk yang hampir mirip dengan Candi Arjuna, sementara Candi Srikandi dan Candi Sembadra sedikit lebih kecil dan pendek. Berdasarkan cerita penduduk sekitar, Candi Puntadewa berada di tengah-tengah Srikandi dan Sembadra sebagai penengah bagi kedua kakak beradik yang sama-sama menjadi istri dari Arjuna tersebut.

Indahnya taman dengan pohon-pohon cemara dan bunga-bunga di sekeliling kompleks candi menghadirkan nuansa keindahan di tengah kedamaian dan keheningan suasana. Di kejauhan nampak asap putih yang mengepul tiada henti dari kawah-kawah vulkanik yang banyak terdapat di Dieng. Perbukitan dan pegunungan yang mengelilingi menambah kesan damai di hati.

2. Candi Gatotkaca

Kompleks candi Gatotkaca juga sama dengan kompleks andi Arjuna. Candi Gatotkaa terdiri dari 5 buah candi yaitu Candi Gatotkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula, Candi Sadewa, Candi Gareng dan Petruk. Kompleks candi Gatotkaca sedikit berbeda dengan Candi Arjuna, sebagian besar Candi ini telah runtuh dan hilang. Yang tersisa dari kelompok ini dan masih cukup bagus kondisinya adalah Candi Gatotkaca.


Candi Gatotkaca berdiri pada sebuah batur bujur sangkar setinggi 1 meter. Candi Gatotkaca bentuk seperti bangunan bertingkat dengan beberapa relung di sisi luar dindingnya. Candi Gatotkaca menghadap kearah barat ditandai dengan adanya tangga kecil dan sebuah pintu masuk di sisi barat candi. Pada dinding luar terdapat ceruk kecil tempat untuk meletakkan arca. Bagian bawah dan tengah candi masih tampak baik, namun pada bagian atapnya terlihat sudah rusak.

3. Candi Bima

Candi Bima adalah satu-satunya candi yang tidak berada dalam satu kompleks atau kelompok candi. Letak dari Candi bima ini menyendiri di kejauhan di atas sebuah bukit. Candi Bima juga merupakan candi yang terbesar antara semua candi yang berada di kompleks Candi Dieng Wonosobo.

Candi Bima memiliki bentuk yang agak unik dibandingkan dengan candi-candi lainnya. Candi ini memiliki dasar yang berbentuk bujur sangkar namun di setiap sisinya dilengkapi dengan penampil yang agak menjorok keluar, sehingga membuat candi ini terlihat seolah-olah berbentuk persegi delapan.


Pada bagian depan candi terdapat penampil yang menjorok jauh keluar sepanjang sekitar 1,5 meter sebagai pintu masuk ke dalam candi, sedangkan penampil pada ketiga sisi candi terdapat ceruk untuk meletakkan arca. Di dalam tubuh candi terdapat sebuah ruangan kosong. Keunikan lain dari candi ini terletak pada atapnya yang terdir dari 5 tingkat yang semakin mengecil pada ujungnya. Terdapat hiasan pelipit padma ganda dan relung kudu di setiap tingkat atapnya. Arca kudu adalah sebuah arca berbentuk manusia setengah badan yang seolah-olah sedang melongok ke bawah. Sedangkan atap paling ujung telah runtuh dan tidak dapat diketahui bentuk aslinya.

Demikianlah sedikit informasi mengenai candi-candi bersejarah yang ada di Dieng Wonosobo. Tidak hanya candi-candi bersejarah yang bisa anda kunjungi di kawasan ini namun juga wisata alamnya yang tidak kalah mengagumkan seperti Sikidang, Telaga Wana, Telaga Pengilon, Telaga Merdada dan masih banyak lagi. Anda bisa mengambil paket wisata komplit agar anda bisa berkunjung ke banyak tempat. Selamat berkunjung!



Loading...

Artikel Terkait Wisata